Rabu, 06 Januari 2016

Asore Derajat Manungso Umume : "Tarekh Nabi Muhammad SAW."

Surabayaakselerasi.blogspot.com. Kamis, 7 Januari 2016. Nabi kito Muhammad saw. dipun utus soko ngersane Gusti Allah SWT. ora khusus kanggone wong Arab tok, nanging ugo marang wong sak alam ndunyo.



Lan naliko dipun utus, Gusti Nabi iku benero ing mongsone poro manungso podo morat marit tata-tatane perkoro ndunyo, lan rusake budi pekerti sahinggo wong-wong iku mau podo anduweni derajad  kang banget asore.
Kahanan kang koyo mengkene iku Allah wes ngendiko ing Qur'an Surat Ar-Ruum (30) : 41.
 ظهر الفسا دفي البر والبحر بما كسبتا ا يد ي ا لنا  س ليد يقهم بعض الذي عملو العلهم ير جعون

Penggaweane tangan-tangane manungso, Gusti Allah SWT. Ngerasa ake ing kerusak an mahu ing setengahe poro manungso seng kang podo nindakake, supoyo podo bali marang Allah SWT

-----------
Edisi Bhs. Indonesia.

QS. Ar-Ruum (30) : 41 
Artinya : "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah SWT. merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka".

QS. Ar Ruum (30) : 41. Sebagaimana disebutkan diatas digunakan sebagai dalil tentang kerusakan menyangkut tata kehidupan bermasyarakat pada waktu itu, termasuk rusaknya akhlaq. 

Sumber dari keadaan kerusakan adalah akibat perbuatan syirik yaitu perbuatan orang-orang musyrik yang menyembah selain Allah SWT.

QS. Ar-Ruum 30:41 juga menyinggung tentang kerusakan (utamanya) adalah kondisi rusaknya daratan dan lautan.

Pada masa turunnya ayat 41 QS. Ar-Ruum (30) kerusakan alam baik di daratan maupun di lautan belum banyak terjadi, mengingat perkembangan teknologi belum begitu tinggi.

Kerusakan secara fisik menyangkut alam seperti adanya eksploitasi alam yang berlebihan baik di darat maupun di laut sebagai penyebab rusaknya keseimbangan lingkungan hidup yang dilakukan oleh manusia zaman sekarang, belum banyak terjadi.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa nabi saw. belum seperti sekarang.

Pada masa nabi SAW masih hidup telah ada kerajaan, baik kerjaan besar maupun kerajaan kecil. Tersebutlah kerajaan Romawi, kerajaan Persia, dan lainnya.  Adanya kerajaan maka tidak lepas adanya peperangan, dan banyak terjadi peperangan untuk meluaskan wilayah dan pengaruh.

Peperangan yang terjadi waktu itu cukup banyak menimbulkan kerusakan-kerusakan. Ambisi kuat untuk memenangkan peperangan telah mendorong hawa nafsu untuk berbuat bebas melakukan perbuatan kemaksiatan, kebinalan, kedzaliman, dan perbuatan dosa lainnya sebagai akibat terlepasnya perasaan dari pengawasan dari Yang Maha Pencipta.

Setelah berlalunya peperangan kehidupan semakin jauh dari mengingat Allah SWT. bahkan mereka malalaikan Allah SWT. 

Kondisi masyarakat waktu itu yang demikian rusaknya, maka Allah telah memberi peringatan kepada ummat manusia yang hidup sesudahnya (yaitu mereka) untuk memperhatikan apa yang telah diperbuat oleh Allah SWT terhadap mereka yaitu dilenyapkan dari muka bumi. Oleh karenanya kemudian Allah 
Diposting oleh surabayaakselerasi.blogspot.com/Keislaman/Penyejuk Kalbu/Admin/A.Z/2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pasang Banner Disini

Pasang Banner Disini